Tampilkan postingan dengan label alumnus UGM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alumnus UGM. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Oktober 2014

Mengenal Menlu Retno LP Marsudi, alumnus UGM di kabinet kerja Jokowi

Mengenal Menlu Retno LP Marsudi, alumnus UGM di kabinet kerja Jokowi
Teka-teki siapa yang akan menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) akhirnya terjawab, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Jokowi menunjuk Retno LP Marsudi sebagai pengganti Marty Natalegawa.

Siapakah sebenarnya sosok Retno yang ditunjuk Jokowi sebagai Menlu wanita pertama sepanjang sejarah Indonesia?

Berdasarkan penelurusan Sindonews dari berbagai sumber, sebelum ditunjuk sebagai Menteri, Retno adalah Duta Besar Indonesia di Belanda.

Selain menjabat sebagai Duta Besar, alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) dan Haagsche Hooge School, Belanda tersebut juga pernah menjabat sebagai perwakilan tetap Indonesia di Organisation for the Prohibiton of Chemical Weapons (OPCH), yakni sebuah organisasi inter-pemerintah dalam hal pelarangan senjata kimia yang berkantor di Hague, Belanda.

“Ibu Retno Marsudi merupakan Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK) angkatan ke-12, satu angkatan dengan Bapak Marty Natalegawa, salah satu angkatan dengan banyak sosok cemerlang,” ungkap sumber di Kemenlu kepada Sindonews, Minggu (26/10/2014)

Untuk karier di Kemenlu, Retno memiliki karier yang cukup cemerlang. “Di usia yang cukup muda untuk ukuran birokrasi, beliau sudah menjadi seorang Direktur Jenderal (Dirjen),” tambah sumber yang enggan disebutkan namanya itu.

Retno diangkat sebagai Dirjen Amerika dan Eropa pada tahun 2008 hingga tahun 2012. Sebelum menjabat sebagai Duta Besar di Belanda, dirinya juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Oslo, Norwegia pada tahun 2005 hingga tahun 2008.

Wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962 itu selama berkarier di Kemlu pernah menjabat beberapa posisi penting.

Beberapa posisi yang pernah diisi Retno, antara lain Wakil Direktur Kerja Sama Ekonomi; Kepala Bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag; Kepala Seksi untuk masalah lingkungan di Direktorat Multilateral Kerjasama Ekonomi, Kementerian Luar Negeri RI; serta Pejabat Penerangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra.


Sumber artikel : sindo

Mengenal Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono

Mengenal Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono
Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan nama-nama menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Minggu (26/10/). Melalui pengumuman tersebut, Basuki Hadi Muljono ditunjuk sebagai Menteri PU (Pekerjaan Umum) dan Perumahan Rakyat. 

Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta pada tanggal 5 November 1954. Ayahnya seorang anggota TNI Angkatan Darat sehingga di masa kecilnya Basuki sering berpindah tempat mengikuti lokasi kerja sang ayah.

Tahun 1963-1968 dirinya menjalani masa SD dan SMP di Palembang, Sumatera Selatan. Sebelum menyelesaikan SMP di Palembang, Ia harus berpindah ke Irian Jaya. Begitu pula sebelum menyelesaikan SMA di sana, Ia harus pindah lagi ke Surabaya.

Basuki menempuh pendidikan di SMA Negeri 5 Surabaya. Setamat SMA di sana, Basuki melanjutkan studi S1 Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada pada 1979.  Tak puas hanya meraih S1, Ia melanjutkan studi S2 dan S3 Teknik Sipil bidang pengairan di Colorado State University, USA dengan pemberian beasiswa oleh Departemen Pekerjaan Umum.

Sepanjang karirnya, Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode 2005-2007. Setelah itu Ia dipercaya untuk menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode 20007-2013.

Tak hanya itu, Ia merupakan Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) TBK sejak 1 Mei 2012. Sebelum ditunjuk menjadi Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum periode 2013.


Selain menjabat di pemerintahan, Ia juga pernah dipercaya untuk menjadi bagian dari tim penanggulangan lumpur Lapindo pada saat masa pemerintahan Mantan Presiden SBY. Ia memantau lokasi bencana lumpur Lapindo sejak 8 September 2006. Tugas yang menjadi tanggung jawabnya adalah memantau perkembangan penanganan lumpur Lapindo setiap hari.

Sama seperti Menteri PU dan Perumahan Rakyat sebelumnya, Djoko Kirmanto, Basuki Hadi Muljono adalah seorang birokrat karir. Ia ditunjuk oleh Presiden Jokowi karena latar belakangnya sebagai birokrat senior di Kementerian PU, pekerja yang tangguh serta berpengalaman di infrastruktur.

Sumber artikel :rumahku.com