Berita terbaru Jogja sedang membuat logo baru, logo ini digagas oleh konsultan pemasaran dari MarkPlus Inc, Hermawan Kartajaya. Namun gagasan ini masih menuai Pro dan Kontra dikarenakan harga pembuatannya mencapai Rp 1,5 miliar. Selain media sosial, Politikus PDIP Chang Wendryanto bahkan menilai langkah Pemda DIY membuat logo baru senilai Rp 1,5 miliar sudah kebablasan.
Bisa jadi, pergantian logo itu hanya upaya Pemda untuk menghabiskan Danais.
"Kalau masyarakat tidak mempermasalahkan, kenapa harus gonta-ganti logo?" tandas Chang, Kamis (30/10/2014).
Sedangkan
Wakil Ketua DPRD DIY, Arief Noor Hartanto, meminta Pemda tidak gegabah
menetapkan logo baru. Sebab, logo itu akan menjadi pencitraan Yogya
hingga bertahun-tahun ke depan. Arief juga menyesalkan karena dewan tak
pernah dilibatkan dalam penyusunannya.
"Akan lebih baik jika dewan diajak bicara," keluh Inung, sapaan akrabnya.
Ia
juga mendukung penyelenggaran sayembara logo baru. Politikus PAN itu
berharap Pemda tidak serta merta menutup diri dan menolak wacana
sayembara dengan alasan tata kala programnya sudah mepet.
"Proses
kreatif itu bisa saja sangat cepat. Kreator-kreator kita kan banyak.
Siap tahu dalam waktu singkat muncul ide-ide cemerlang," ujar Inung.
Namun meski menuai kritik, konsultan pemasaran dari MarkPlus Inc, Hermawan
Kartajaya justru berbangga. Pro dan kotra logo baru Jogja, dianggapnya
sebagai bagian keberhasilan sebuah pemasaran.
"Nggak apa-apa.
Kalau dalam teori marketing, branding yang berhasil itu memang harus
menimbulkan banyak pertanyaan," kata Hermawan dihubungi Tribun Jogja,
Kamis (30/10/2014) malam.
Usai penyelenggaran urun rembug di
Ambarrukmo Plaza kemarin, Hermawan terus memantau saran dan kritik yang
dilayangkan secara offline maupun online.
"Ada yang bilang terlalu
kurus, ada yang membacanya TOGUA dan lain-lain. Nggak apa-apa. Itu
artinya banyak orang yang merasa memiliki brand ini," papar pendiri
sekaligus CEO MarkPlus Inc tersebut.
Baginya, perdebatan yang
muncul di publik hanya sebatas ketidakcocokan visualisasi logo. Bukan
dari sisi rebranding yang memuat filosofinya Yogya ke depannya.
Jadi,
masih ada peluang untuk mengutak-atik visual logo baru itu
bersama-sama. Sepanjang, filosofi yang dimuat tidak diubah. Rencananya
ia akan melibatkan praktisi-praktisi desain dari Yogyakarta.
"Kalau filosofinya kan sudah sesuai permintaan Sri Sultan. Sekarang tinggal penyempurnaan visualisasinya," ujar Hermawan.
Sumber : tribunnews.com