Sejumlah kegiatan hiburan disiapkan dan digagas oleh Komunitas Pemerti Kali Code. Hal
itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk merealisasikan rencana
sosialisasi menjadikan area tepi Kali Code sebagai salah satu area
wisata alternatif di Kota Yogyakarta.
Menurut Ketua Komunitas
Pemerti Kali Code, Totok Pratopo, meski sejumlah kegiatan yang digagas
tersebut terkesan sederhana, namun keberadaan acara itu dinilai memiliki
makna penting.
Ia berujar, adanya kegiatan tersebut menunjukkan
bahwa warga yang tinggal di Bantaran Kali Code serius memiliki niat
untuk mengangkat potensi sungai yang mengalir di tengah kota ini.
“Ini
sebagai bagian dari langkah awal, yaitu menggelar sejumlah kegiatan
hingga panggung kesenian dan hiburan di bantaran Kali Code, agar rencana
menjadikan Code sebagai tempat wisata benar-benar bisa terealisasi,”
tuturnya, Jumat (29/8).
Mengambil tempat di Kelurahan Jetisharjo,
tepatnya di sekitar jembatan Sardjito, Jetis, Komunitas Pemerti Code
mendirikan panggung kesenian, yang akan diselenggarakan selama tiga
hari, yaitu tanggal 28-30 Agustus.
Acara yang diberi tajuk Code
Night Festival itu, kata Totok, menampilkan sejumlah hiburan, dan telah
dimulai pada Kamis (28/8) malam.
"Jadi melalui acara ini, para
warga juga yakin bahwa dari area tepi sungai ini mereka juga bisa
mencari penghidupan. Dengan demikian, masyarakat bisa sekaligus
senantiasa untuk menjaga kebersihan area tersebut," lanjut Totok.
Beberapa
ragam acara yang disiapkan Komunitas Pemerti Code selaku panitia
kegiatan, antara lain pentas seni oleh warga setempat, penampilan band
Jogja Butterfly Band, lomba melukis bersama, hingga uji coba jalur
wisata rafting untuk anak-anak sepanjang 200 meter.
Pihaknya juga
merencanakan panggung hiburan itu nantinya akan dipermanenkannya di
bantaran Kali Code, sekaligus sebagai arena hiburan dari tempat wisata
kuliner yang dirintisnya tersebut.
“Panggung itu akan dipasang
permanen selama musim kemarau. Namun, ketika musim hujan, panggung itu
akan dipindah ke lokasi sekitar bawah jembatan yang relatif aman dari
luapan air sungai,” jelasnya.
Ia pun berharap kegiatan yang dirintisnya itu bisa menular ke daerah bantaran Kali Code lainnya.
Totok
mengaku pihaknya memang memiliki mimpi untuk menjadikan area sekitar
sungai Code menjadi lebih hidup dan mampu memberikan sumbangsih untuk
warganya, serta Yogyakarta pada umumnya.
“Untuk realisasi wisata
kuliner di kawasan Jetisharjo, setidaknya diperlukan 30 gerobak
angkring. Meski tidak membatasi siapapun yang akan turut ambil bagian
dalam wisata kuliner ini, namun prioritasnya tetap warga sini
(Jetisharjo, red)," tandasnya.
Sumber : tribunnews.com